Teori Perilaku Konsumen
Teori perilaku produsen mempelajari bagaimana seorang produsen memilih kombinasi faktor-faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan sejumlah barang (produk) dan jasa dengan biaya serendah-rendahnya.
Setiap hari kita melakukan pemilihan atau menentukan skala prioritas karena kebutuhan tak terbatas, sedangkan sumber daya yang tersedia sangat terbatas. Konsep pemilihan ini merupakan perilaku mendasar dari konsumen. Konsep dasar perilaku konsumen menyatakan bahwa konsumen selalu berusaha untuk mencapai utilitas (utility) maksimal dalam pemakaian barang yang dikonsumsinya. Kegunaan (utility) adalah derajat seberapa besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan kebutuhan seseorang.
Setiap hari kita melakukan pemilihan atau menentukan skala prioritas karena kebutuhan tak terbatas, sedangkan sumber daya yang tersedia sangat terbatas. Konsep pemilihan ini merupakan perilaku mendasar dari konsumen. Konsep dasar perilaku konsumen menyatakan bahwa konsumen selalu berusaha untuk mencapai utilitas (utility) maksimal dalam pemakaian barang yang dikonsumsinya. Kegunaan (utility) adalah derajat seberapa besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan kebutuhan seseorang.
1). Nilai guna total
(total utility) adalah kepuasan total yang dinikmati oleh konsumen dalam
mengkonsumsi suatu barang dan jasa tertentu secara keseluruhan
2). Nilai guna maksimal
(marginal utility) adalah tambahan kepuasan yang dinikmati oleh konsumen dari
setiap tambahan barang atau jasa yang dikonsumsinya.
3). Nilai guna yang
semakin menurun (diminishing return) atau pemenuhan secara vertical yaitu nilai
guna yang diperoleh konsumen untuk setiap tambah konsumsi yang dilakukan pada
mulanya meningkat, tetapi sampai pada titik tertentu akan mengalami penurunan.
Menurut Herman Henrich
Gossen (1818-1859) ekonomi Jerman yang dikenal dengan Hukum Gossen I (Hukum
kegunaan marginal yang menurun) yang bunyinya : jika pemenuhan kebutuhan akan
suatu jenis barang dilakukan secara terus-menerus, maka rasa nikmatnya
mula-mula akan tinggi, namun semakin lama kenikmatan tersebut semakin menurun
sampai akhir mencapai batas jenuh.
4). Nilai guna yang sama
atau pemenuhan secara horizontal dikenal dengan Hukum Gossen II yang menyatakan
bahwa konsumen akan melakukan konsumsi sedemikian rupa sehingga nilai guna
marginal setiap barang dan jasa yang dikonsumsi akan sama, artinya unit
terakhir dari masing-masing produk yang dikonsumsi memiliki nilai sama.
Perilaku konsumen ada
yang bersifat rasional dan irasional.
1). Perilaku konsumen
rasional adalah konsumen yang dalam melakukan tindakan atau mengonsumsi barang
berdasarkan pada akal (nalar) serta prinsip ekonomi.
Dasar pertimbangannya
sebagai berikut.
1) Produk barang dapat
memberikan kegunaan maksimal.
2) Barang tersebut
betul-betul dibutuhkan.
3) Kualitas barang
terjamin.
4) Harga terjangkau atau
sesuai kemampuan.
2). Perilaku konsumen
yang irasional yaitu konsumen yang dalam bertindak tanpa pertimbangan, misalnya
sebagai berikut.
1) Membeli barang karena
merek terkenal.
2) Membeli barang karena
ada bonusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar